Hamutaro

Senin, 15 April 2019

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latas Belakang
Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. PL banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, social dan lain-lain. PL berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier.
Masalah penugasan (assignment problem), seperti juga masalah transportasi merupakan suatu kasus khusus yang ditemui dalam pemrograman linear. Permasalahan penugasan atau assignment problem adalah suatu persoalan dimana harus melakukan penugasan terhadap sekumpulan orang yang kepada sekumpulan job yang ada, sehingga tepat satu orang yang bersesuaian dengan tepat satu job yang ada. Misalkan setiap 4 orang dengan 4 job yang ada menghasilkan 4! yaitu 24 kemungkinan yang ada. Namun yang dicari disini atau fungsi objektifnya adalah mencari biaya seminimum mungkin sehingga dalam penugasan ini bagi orang yang melakukan penugasan dapat mengeluarkan biaya seminimum mungkin. Walaupun untuk menyelesaikan masalah penugasan ini dapat digunakan metode numeratif ataupun metode transportasi, tetapi lebih disarankan untuk digunakan metode Hungarian. MetodeHungarian dikembangkan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Hungaria yang bernama D Konig pada tahun 1916.

1.2    Rumusan Masalah
Dalam masalah penugasan, kita akan mendelegasikan sejumlah tugas (assignment) kepada sejumlah penerima tugas (assignee) dalam basis satu-satu sehingga mendapatkan keuntungan yang maksimal atau kerugian yang minimal.

1.3    Tujuan Penulisan
Tujuan yang akan dicapai dengan menyelesaikan masalah ini adalah berusaha untuk menjadwalkan setiap assignee pada suatu assigment sedemikian rupa sehingga kerugian yang ditimbulkan minimal atau keuntungan yang didapat maksimal. Yang dimaksud dengan kerugian dalam masalah ini adalah biaya dan waktu, sedangkan yang termasuk keuntungan adalah pendapatan,laba, dan nilai kemenangan.

1.4    Metode Penulisan
Dalam menyelesaikan makalah ini, penyusun melakukan metode penelaahan melalui studi pustaka dan studi kasus untuk melengkapi materi atau data-data dalam penyusunan makalah ini. Penyusun melakukan studi pustaka dan studi kasus dari berbagai sumber buku, dan Internet.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1    Sejarah Definisi Teori Antrian
Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dala arti apabila penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat  memberikan keuntugan yang  maksimal, begitu pula sebaliknya bila menyangkut biaya. Contoh kegiatan yang termasuk masalah penugasan antara lain yaitu: penempatan karyawan pada suatu posisi jabatan di perusahaan, pembagian wilayah tugas salesman, pembagian tugas dalam suatu tim renang estafet.
Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa pada masalah penugasan disyaratkan suatu penugasan satu-satu, sehingga jumlah assignee dan assignment harus sama. Bila dalam suatu masalah ditemui jumlah assignee dan assignment berbeda, maka perlu ditambahkan suatu assignee/assignment dummy untuk menyamakan jumlahnya.

Secara umum langkah-langkah penyelesaian masalah penugasan adalah:
1.     Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam bentuk tabel penugasan.
2.     Untuk kasus minimalisasi, mencari biaya terkecil untuk setiap baris, dan kemudian menggunakan  biaya  terkecil tersebut untuk mengurangi semua biaya yang ada pada baris yang sama. Sedangkan untuk kasus maksimalisasi, mencari nilai tertinggi untuk setiap baris yang kemudian nilai tertinggi tersebut dikurangi dengan semua nilai yang ada dalam baris tersebut.
3.     Memastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol. Apabila masih ada kolom yang belum memiliki nilai nol, maka dicari nilai terkecil pada kolom tersebut untuk selanjutnya digunakan untuk mengurangi semua nilai yang ada pada kolom tersebut.
4.     Setelah semua baris dan kolom memiliki nilai nol, maka langkah selanjutnya adalah memastikan atau  mengecek apakah dalam tabel penugasan tersebut, telah berhasil ditemukan nilai nol, sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya. Misalnya bila yang akan ditugaskan adalah 4 karyawan, maka harus ditemukan nilai nol sebanyak 4 buah yang terletak di baris dan kolom yang berbeda. Sebaiknya dimulai dari baris yang hanya memiliki 1 nilai nol. Langkah ini menganduk arti bahwa setiap karyawan hanya dapan ditugaskan pada satu pekerjaan saja.
5.     Apabila belum, maka langkah selanjutnya adalah menarik garis yang menghubungkan minimal dua buah nilai nol dalam tabel penugasan tersebut.
6.     Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum terkena garis. Pilih nilai yang paling kecil, kemudian pergunakan untuk mengurangi nilai-nilai lain yang belum terkena garis, dan gunakan untuk menambah nilai-nilai yang terkena garis dua kali.
7.     Dari hasil lagkah ke-6 tersebut, apakah sekarang telah berhasil ditemukan nilai nol sejumlah atau sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya.
8.     Jika sudah, maka masalah penugasan telah optimal, dan apabila belum maka perlu diulangi langkah penyelesaian ke-5 di atas.

Maksud dari penugasan adalah menetapkan jumlah sumber-sumber yang tugaskan kepada sejumlah tujuan (satu sumber untuk satu tujuan), sedemikian hingga didapat ongkos total yang minimum atau keuntungan total yang maksimum. Biasanya yang dimaksud dengan sumber ialah pekerja. Sedangkan yang dimaksud dengan tujuan adalah obyek dari pekerjaan tersebut. Jadi, masalah penugasan akan mencakup sejumlah m sumber yang mempunyai n tugas. Ada n! (n faktorial) penugasan yang mungkin dalam suatu masalah karena berpasangan satu-satu. Apabila pekerjaan i (i= 1,2,3,....n) ditugaskan kepada obyek j (j=1,2,3,...m) akan muncul biaya penugasan Cn maka sudah jelas bahwa tujuan dari penugasan adalah mencari ongkos dari tiap-tiap pekerjaan kepada obyek dengan total ongkos yang minimum atau memberikan keuntungan yang maksimum.

2.2    Metode Penyelesaian
Masalah penugasan dapat dijelaskan dengan mudah oleh suatu matrik segi empat,dimana baris-barisnya menunjukkan sumber-sumber dan kolomnya menunjukkan tugas-tugas Sebelum model dapat dipecahkan dengan teknik penugasan terlebih dahulu diseimbangkan dengan menambah pekerjaan-pekerjaan atau obyek semu (dummy) bergantung pada apakah mn, sehingga diasumsikan bahwa m=n. Secara matematis, model penugasan ini dapat dinyatakan sebagai berikut:  Dengan demikian, model persoalan penugasan ini adalah Minimum (maksimum) Denganbatasan : Dan xij >0 atau 1.














BAB III
STUDI KASUS
3.1    Masalah Minimasi
Suatu perusahaan mempunyai 4 (empat) pekerjaan yang berbeda untuk diselesaikan oleh 4 (empat) karyawan. Biaya penugasan seorang karyawan berbeda-beda. Setiap karyawan mempunyai tingkat ketrampilan. Pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan serta latihan yang berbeda-beda pula. Sehingga biaya penyelesaian pekerjaan yang sama oleh para karyawan yang berlainan juga berbeda. Biaya penugasan karyawan untuk macam-macam pekerjaan ditunjukkan pada berikut :
assignee
Rudi
Bobby
Islan
Rendy
assigment
K3
50
54
46
40
Sem
58
56
44
36
Som
36
48
36
38
Sam
42
44
46
54
Tabel 3.1 Soal Penugasan (Minimasi)

Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
1.     Merubah matrik biaya menjadi Opportunity Cost. Ini dicapai dengan memilih elemen terkecil dari setiap baris dari matrik biaya mula-mula untuk mengurangi seluruh elemen setiap baris. Dari Tabel Reduced Cost matrik sebagai berikut:
Assignee
Rudi
Bobby
Islan
Rendy
Assigment
 K3
10
14
6
0
Sem
22
20
8
0
Som
0
12
0
2
Sam
0
2
4
12
Tabel 3.2 Reduced Coast



2.     Reduced Cost Matrik diatas terus dikurangi untuk mendapatkan total opportunity costmatrik. Hal ini dapat dicapai dengan memilih elemen terkecil dari setiap kolom pada Reduced Cost Matrik untuk mengurangi seluruh elemen dalam kolom-kolom tersebut. Matrik total opportunity cost ditunjukkan dalam Tabel 3.3 sebagai berikut:
Assignee
Rudi
Bobby
Islan
Rendy
Assigment
K3
10
12
6
0
Sem
22
18
8
0
Som
0
10
0
2
Sam
0
0
4
12
Tabel 3.3 Matriks total oppornity cost

3.     Mencari jadwal penugasan dengan suatu total opportunity cost nol. Untuk mencapai penugasan ini dibutuhkan 4 "independent/cros" (karena ada 4 pekerja atau karyawan) dalam matrik. Ini berarti setiap karyawan harus ditugaskan hanya untuk suatu pekerjaan dengan opportunity cost sama dengan nol. Atau setiap pekerjaan harus diselesaikan hanya oleh satu karyawan. Prosedur praktis untuk melakukan tes optimalisasi adalah dengan menarik sejumlah minimum garis horisontal dan/atau vertikal untuk meliputi seluruh elemen bernilai nol dalam total opportunity cost matrik. Bila jumlah garis sama dengan baris dan kolom, penugasan optimal adalah layak. Bila tidak sama maka matrik harus direvisi.
assignee
Rudi
Bobby
Islan
Rendy
assigment
K3
4
6
0
0
Sem
22
18
8
0
Som
0
10
0
2
Sam
0
0
4
12
Tabel 3.4 Test Optimalisasi





4.     Dalam tabel 16 dibutuhkan minimal empat garis untuk meliputi seluruh nilai nol atau sama dengan jumlah baris atau kolom, sehingga matrik penugasan optimal telah tercapai. Jadwal penugasan optimal dengan biaya minimum adalah sebagai berikut:

assignee
Rudi
Bobby
Islan
Rendy
assigment
K3
50
54
46
40
Sem
58
56
44
36
Som
36
48
36
38
Sam
42
44
46
54
assignee
Rudi
Bobby
Islan
Rendy
assigment
K3
4
6
0
0
Sem
22
18
8
0
Som
0
10
0
2
Sam
0
0
4
12

Tabel 3.5 Jadwal Penugasan Optimal

assignee
Nilai
assigment
Islan sebagai K3
46
Rendy sebagai SEM
36
Rudi sebagai SOM
36
Bobby sebagai SAM
44


BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Masalah penugasan (assignment problem), seperti juga masalah transportasi merupakan suatu kasus khusus yang ditemui dalam pemrograman linear. Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dala arti apabila penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat memberikan keuntugan yang  maksimal. Setelah data terpresentasi dalam bentuk tabel penugasan, maka kita dapat langsung menyelesaikan menggunakan metode Hungarian. Dalam penyelesaiannya, masalah penugasan terbagi menjadi dua, yaitu masalah minimalisasi dan masalah maksimalisasi.

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil untuk Islan yang menduduki Pekerjaan sebagai K3 dengan Nilai 46, Rendy yang menduduki Pekerjaan sebagai SEM dengan Nilai 36, Rudi  yang menduduki Pekerjaan sebagai SOM dengan Nilai 36, dan Bobby yang menduduki Pekerjaan sebagai SAM dengan Nilai 34.